Kamis, 29 April 2010

Ia

Dibawah temaram lampu jalan, ia berdiri
Menunduk terpekur dalam lamunan
Sosoknya yang tinggi kurus membayang
Menunggu malam menyapu dengan gelapnya

Lalu lalang manusia sama sekali tak dihiraukan
Juga tatapan iba, mereka yang lewat
Malam semakin pekat, ia semakin larut dalam heningnya
Kadang matanya menatap jauh hampa, kadang senyumnya tipis terlihat

Apa yang terlintas dalam benaknya, seakan tak tergapai
Berlari menjauh dari dunia yang nyata
Begitu berat kah beban yang ditanggungnya
Aku tak tau, kutinggalkan ia dalam lekuk sempurna malam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar