Dibawah temaram lampu jalan, ia berdiri
Menunduk terpekur dalam lamunan
Sosoknya yang tinggi kurus membayang
Menunggu malam menyapu dengan gelapnya
Lalu lalang manusia sama sekali tak dihiraukan
Juga tatapan iba, mereka yang lewat
Malam semakin pekat, ia semakin larut dalam heningnya
Kadang matanya menatap jauh hampa, kadang senyumnya tipis terlihat
Apa yang terlintas dalam benaknya, seakan tak tergapai
Berlari menjauh dari dunia yang nyata
Begitu berat kah beban yang ditanggungnya
Aku tak tau, kutinggalkan ia dalam lekuk sempurna malam
Kamis, 29 April 2010
Minggu, 25 April 2010
Dilussion
All is dilussion, what is reality? So absurd tough..I don’t wanna talk about dreams...I make my will and get my goals, it has nothing to do with dreaming at all
Sabtu, 24 April 2010
Cerita
Buku itu masih tergeletak disudut sana, diam merana tak terjamah
Telah usai lembar-lembarnya bercerita, mewartakan segala di jiwa
Kini tertutup hampir tertimbun hitam debu jelaga
Usang bagi mereka, tapi tidak bagi hati yang meronta
Telah usai lembar-lembarnya bercerita, mewartakan segala di jiwa
Kini tertutup hampir tertimbun hitam debu jelaga
Usang bagi mereka, tapi tidak bagi hati yang meronta
Tanda
Ketika tanda menjadi makna maka biarkan ia menjadi ada
Karena semua akan mencapai moksanya
Ketika nada menjalin dari tiada menjadi nyata
Biarkan musik yang lahir mengalun tanpa jeda
Seketika pun adalah waktu yang selalu terhitung
Bahkan saat seluruh manusia terhenti dalam diam
Apakah yang meriuh rendah dalam hati akan terdengar dalam diam
Kebanyakan memang tidak
Kadang bicara sama tidak berpengaruhnya dengan diam
Walau sunyi tidak lebih melegakan rongga dada
Tapi waktu akan terus berjalan dan kita harus melaluinya
Lalu mengapa berduka?
Karena semua akan mencapai moksanya
Ketika nada menjalin dari tiada menjadi nyata
Biarkan musik yang lahir mengalun tanpa jeda
Seketika pun adalah waktu yang selalu terhitung
Bahkan saat seluruh manusia terhenti dalam diam
Apakah yang meriuh rendah dalam hati akan terdengar dalam diam
Kebanyakan memang tidak
Kadang bicara sama tidak berpengaruhnya dengan diam
Walau sunyi tidak lebih melegakan rongga dada
Tapi waktu akan terus berjalan dan kita harus melaluinya
Lalu mengapa berduka?
Langganan:
Komentar (Atom)