Malam ini kuteringat padamu
Dengan senyum tipis dan pandangan tunduk kala kau berlalu
Dan kuluman senyummu saat menatapku dalam dalam
Dan waktupun berhenti bersama detak jantungku
Malam ini segala perih yang kurasakan membawaku dalam mesin waktu
Untuk kembali mengunjungi paras elok dan lembut pekertimu
Keriangan yang mengalun dalam setiap langkahmu
Dan kutahu aku merindu
Malam ini aku dalam ragu, kasihku
Seperti riak di air yang tenang, resah dalam diam
Sungguh saat ini aku tak tahu, apakah jalan ini memang untukku
Yang terbayang hanya wajahmu ‘tuk menenangkan gundahku
Kamis, 26 Mei 2011
Rabu, 16 Maret 2011
Surat Untuk Anakku
Anakku tersayang,
Saat kamu membaca surat ini, kamu harus tahu, Ayahmu menulis surat ini sebelum kamu lahir dan sangat berharap berdiri disampingmu ketika kami memberikan surat ini kepadamu secara langsung sebagai bukti cinta kami.
Anakku tersayang,
Kamu lahir sebagai buah hati kami, belahan jiwa kami. Kamu lahir dengan segenap cinta dan dibesarkan dengan penuh cinta, dan harapan kami, kamu akan menjadi manusia yang bersedia membagikan cinta kepada sekelilingmu sebagaimana kami telah mendidikmu.
Anakku tersayang,
Ayah mencintai Bundamu sejak pertama kali melihatnya. Dia sosok yang anggun, penuh dengan talenta dan semangat hidup, dengan senyum yang sangat menawan yang Ayah berharap kamu mewarisinya.
Ayah mencintai Bundamu karena hanya dia yang mampu dan mau memahami ayahmu dengan segala kekurangannya dan Ayah sangat mencintainya karena itu. Ayah melihat kualitas utama seorang wanita pada sosok Bundamu.
Ayah tahu Bundamu akan melahirkan anak yang memiliki kualitas utama pula dan mendidikmu dengan sangat baik
Dan sekarang disinilah kamu, membacanya surat ini. Pesan kami padamu, jadilah apapun yang kamu mau dan berikan yang terbaik, buat kami bangga, karena kami mencintaimu.
Langganan:
Komentar (Atom)